PROSPEK WISATA TERPADU PENDIDIKAN MELALUI TAMAN TEKNO KINCIR ANGIN
Ketiadaan inovasi di dalam pengembangan kepariwisataan, khususnya untuk teknologi & rekayasa daya tarik kunjungan telah membuat profil dan karakteristik usaha industri pariwisata di Sumatera Barat masih mengalami stagnasi dan hambatan kemajuan. Keberadaan potensi sumberdaya wisata alam pantai yang ada, perlu diberi suatu daya tarik tersendiri agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan, di antaranya mengembangkan konsep pariwisata terpadu pendidikan dengan membangun suatu daya tarik buatan yang dapat memberikan makna tujuan ganda “berwisata & belajar/” pada daerah tujuan wisata (DTW) yang ada.
Nagari Ketaping yag berada di kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki objek wisata alam berupa pesona pemandangan alam pantai (pantai ketaping) & lautan sebagai daya tarik alam dan potensi sumberdaya dengan hembusan angin yang dapat dikombinasikan pengembangannya sebagai suatu objek wisata atau daerah tujuan wisata (DTW). Pantai ketaping yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah obyek dan daya tarik wisata yang dikemas bernuansa muatan Pendidikan.
Pembangunan dan pengembangan wisata terpadu pendidikan yang dirintis sebagai program kemitraan masyarakat oleh lembaga institusi kampus bersama masyarakat dan perangkat nagari ketaping. Tim dosen UNP yang diketuai oleh Hasanuddin dengan beranggotakan Hendri Nurdin, Mansurdin melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2018.
Dalam kaitan pengembangannya tim pelaksana melalui pemajangan pohon-pohon kincir angin dengan aneka sudu-sudu rotor sehingga pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam pantai tetapi sekaligus juga belajar tentang kincir angin yang terdapat pada Taman Tekno Kincir Angin.
Sama halnya dengan di negeri Belanda yang memiliki Bukit Kincir Angin (Windmill Hill) sebagai obyek wisata kincir angin, Sebagaimana idealnya sebuah wisata pendidikan yang selama ini telah lama berjalan, didesain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para siswa dan mahasiswa, untuk mengisi wawasan kebangsaan melalui kegiatan perjalanan, mengenal wilayah dan potensi sumber daya lokal antar kabupaten, provinsi serta antar pulau di Indonesia. Kegiatan perjalanan dalam tur wisata pendidikan akan berdampak luas bagi pengembangan ekonomi di daerah karena dapat mendukung pergerakan ekonomi rakyat sekaligus membuka kantong-kantong seni dan budaya yang perlu diketahui pelajar. Sangat diharapkan kegiatan wisata pendidikan dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan mengenalkan nilai luhur sejarah dan budaya bangsa Indonesia.
Dengan hadirnya Taman Tekno Kincir Angin sebagai model wisata teknologi dapat memperkaya informasi pengetahuan melalui daya tarik buatan. Dalam kegiatan program kemitraan masyarakat, tim pelaksana berupaya melengkapi sarana permainan anak usia dini agar mengoptimalkan daya tarik sebagai obyek wisata terpadu pendidikan. Selain itu, petunjuk informasi keberadaan taman yang berlogokan dengan teks berjalan (running text) pada gapura selamat datang di Taman Tekno Kincir Angin/Windmill Techno Park Pantai Ketaping. Dengan harapan akan muncul nantinya suatu jenis pengelolaan pertamanan pendidikan untuk anak-anak, seperti PAUD Terbuka (The Open Kindersgarden).
Pada gilirannya hal ini akan menimbulkan motivasi kedatangan & membawa pada peningkatan jumlah kunjungan sekaligus memberikan dampak ekonomi (multiplier effect) segi pendapatan dan/atau tenaga kerja terhadap masyarakat di sekitar lokasi wisata, khususnya di sekitar Nagari Ketaping Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.