PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI PENERAPAN ALAT PEMIPIL JAGUNG BAGI MASYARAKAT DI NAGARI BUKIK SIKUMPA KAB. LIMA PULUH KOTA

Nagari Bukik Sikumpa yang berada di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota merupakan sentra produksi jagung di Sumatera Barat. Tanaman jagung yang perkembangannya cukup menjanjikan, sebagai mata pencaharian masyarakat di nagari Bukik Sikumpa. Masyarakat di petani rata-rata memiliki luas lahan tanaman jagung sekitar satu hektar dengan hasil panen  mencapai  3 ton/panen.

Produksi jagung yang mengalami peningkatan signifikan seiring dengan semakin luasnya panen tanaman jagung masyarakat. Luas areal tanaman jagung ini berdasarkan data yang ada untuk daerah kecamatan Lareh Sago Halaban mencapai 1557 ha dengan produksi per tahun sebesar 9639 ton, sehingga diperoleh rata-rata produktivitasnya berkisar 6,19 ton/ha. Peningkatan produktivitas tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya pengolahan hasil atau peningkatan proses produksi tanaman jagung yang dilakukan oleh masyarakat. Proses pemipilan jagung hasil panen masih dijumpai secara tradisional/manual dengan tangan dan ada juga melalui sistem pengupahan pada industri pengolahan. Tentunya hal akan mempengaruhi tingkatan pendapatan mereka dari hasil pertanian, berkebun tanaman jagung.

Dari diskusi yang dilakukan dengan kelompok tani Mawar yang diketuai oleh Rina Susanti di Nagari Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota terdapat permasalahan menyangkut dengan proses pemipilan jagung. Petani yang memiliki lahan terkadang merasakan kesulitan ketika melakukan pemipilan jagung. Pemipilan butir jagung dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang panjang dan pembiayaan menjadi besar karena memerlukan banyak pekerja. Proses pemipilan butir jagung masih menggunakan tangan dengan jari satu persatu memipil biji jagung dari tongkolnya. Proses manual ini memiliki resiko terhadap keselamatan kerja sehingga jari dapat terkilir dan memar pada telapak jari. Dengan demikian, alat pemipil jagung sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam penerapan teknologi bagi masyarakat petani hal ini akan mempermudah dan meningkatkan produktivitas produksi. Dengan penerapan teknologi ke masyarakat petani sehingga pengeluaran pembiayaan dapat diperkecil dan waktu proses pemipilan lebih cepat serta menumbuhkan sikap kemandirian.

Berdasarkan ungkapan pernyataan dan diskusi dengan kelompok masyarakat tani di Nagari Bukik Sikumpa menjadikan motivasi/pendorong bagi pelaksana tim dosen UNP yang diketuai oleh Hendri Nurdin bersama anggota Waskito dan Hasanuddin melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2020. Kegiatan PKM sebagai bentuk aktivitas pengabdian pada masyarakat yang menerapkan IPTEK dan pemanfaatan teknologi dalam mencermati kondisi di masyarakat tani jagung di Nagari Bukik Sikumpa. Penerapan iptek yang dilakukan bersama masyarakat adalah berupa rekayasa sistem pemipil jagung, perantaraan rekayasa model mesin pemipil sebagai sarana penanganan pasca panen. Dengan harapan kegiatan penerapan iptek ini dapat meningkatkan hasil produksi ataupun tingkat pendapatan mereka sehingga sekaligus memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat.

Dari kegiatan PKM ini  sangat berdampak di masyarakat dalam mengoptimalkan produktivitas hasil atau proses untuk perbaikan salah satu sumber penghasilan rumah tangga. Pola pikir masyarakat dan membangun wawasan dalam mengembangkan kemampuan diri dengan potensi lingkungan yang dimiliki menjadi keterjalinan korelasi antara dosen (pihak perguruan tinggi) dengan masyarakat. Penerapan teknologi dalam upaya perbaikan proses produksi merupakan konsep umpan balik yang berharga di masyarakat petani jagung yang dapat langsung menerima manfaatnya. Dengan demikian penerapan iptek yang dilakukan ke masyarakat mitra menunjukkan suatu keberhasilan terhadap Program Kemitraan Masyarakat yang di bangun bersama.

Related posts